Kamis, 13 Desember 2012

CARI TAHU TENTANG ADAT BATAK



1.   PENGERTIAN PERNIKAHAN ADAT BATAK
Pernikahan batak merupakan pernikahan dalam adat batak yang menjadi simbol sakral dimulainya hubungan sakral. Sudah lumrah dimafhumkan , nahwa pernikan merupakan prosesi sakral yang mengikat dua insane, suami istri yang juga keluarga dari kedua belah pihak dalam balutan sebuah keluarga.
Pernikahan batak menjadi salah satu representasi pernikahan sacral sekaligus unik salah satu adat terkenal di Indonesia. Biasanya dalam setiap prosesi pernikahan suku batak lazim ditampilkan symbol yang dipadikan secara artistic dengan seni gorga batak. Seni vocal. Gerakan-gerakan tari dan beberapa instrument lainnya. Dikenal pula bahwa dalam setiap prosesi pernikahan budaya batak, ada beberapa hal yang merupakan symbol.
2.   SIMBOL PERNIKAHAN ADAT BATAK
          Simbol pernikahan  pada pernikahan batak , antara lain:
1)   Piring paku panungkunan yaitu piring adat yang ternyata memikliki peran sentral sebgai penanda mulainya pembicaraan pernikahan batak yang biasanya disamapaikan oeh jubir atau juru bicara pihak mempelai pengantin perempuan. Dalam piring adat tersebut biasanya berisi, daun sirih, beras  dan uang.
2)   Tunggal panuluan, merupakan tongkat bersejarah dan pusaka yang biasanya digunakan matonggo untuk memanjatkan puja puji dan harapan kepada sang pencipta.
3)   Ampang jual sibuhai buhai. Hantaran sambutan yang digunakan ketika a macam makanan yang disediakan untuk keluarga belum dimulainya hajatan belum.
4)   Tandok boras sipirni tondi, yakni symbol yang dibawa oleh hula-hula(keluarga pengantin wanita yang diberikan kedudukan terhormat) yang artinya beras restu, boras sipirni tondi biasanya dibawa oleh penari akan meawarkan sekapur sirih untuk keluarga pengantin laki-laki.
5)   Tempat sirih bermote, yakni biasanya sebelum acara dimualai sudah menjadi kebiasaan bahwa keluarga perempuan akan menawarkan sekapur sirih bagi keluarga pengantin laki-laki. Biasanya acara tersebut diiringi tari-atarian adan lagu-laguan tradisional. Dan juga biasanya dalam setiap perhaltannya sirih bermote ini seiring perkembanngan zaman sudah mengalami modifikasi.


3.   BAJU PERNIKAHAN ADAT
Batak adalah salah satu suku di Indonesia yang berdiam di sumatera utara. Suku batak terdiri dari subsuku dfiantaranya ialah batak karo, toba, tapanuli, simalungun, pakpak, mandailing dan angkola. Masing-masing sub suku ini memiliki baju pernikahan ada yang berbeda-baeda:
1.   Baju pernikahan adat batak karo
Suku ini tinggal dibebrapa daerah disumatera barat antara lain kota binjai, dataran tinggi karo, kabupaten deli serdang, kabupaten langkat, kabupaten aceh tenggara dan kabupaten dairi.
Baju pernikahan adat karo domain merah dan hitam yang dipenuhi perrhiasan yang terbuat dari emas, samahalnya pakaian yang dikenakan ketika melakukan pesta.
Yang perlu diperhatiakan:
-          Pengantin pria mengenakan baju utama baju kameja putih dan setelan jas. Kemudian dilengkapi dengan gelang dan kalung yang disebut dengan bura sidilaki, yang juga dilengkapi kain ulos yang disebut uis. Pada bagian pinggang diikat kain penutup kaki yang disebutdengan gatip. Gatip biasanya memiliki motif yang serupa dengan pakaian mempelai payanita.
-         Pengantin wanita menggunakan busana bagian berupa baju kebaya berwarna merah. Pada lehernya dikenakan kalung yang disebut bura Sidilaki, terdapat juga perhiasan lainnya yaitu cincin yang disebut tapak sulaiman. Untuk bagian bawahnya pengantin wanita memakai gatip( kain penutup kaki)dan kain ulos yang disebut uis nipis. Uis nipis merupakan kain tenun yang berasal dari tanah kairo. Pengantin wanita juga megenakan selopyang berwarna senada, yaitu hitam, merah, ataupun warna keemasan.
Baju pernikahan adat batak simalungun

Batak simalungun yang tinggal dipemukiman daerah simalungun dan sekitarnya. Baju pernikahan batak simalungun menggunakan kain hiou yaitu ulos yang terdiri dari ornamen-ornamen yang khas. Kain hiou ini bermakna sebagai symbol kekerabatan batak simalungun yang disebut tolu sahundulan terdiri dari kepala,penutup dada(pakaian) dan bagian bawah yang disebut abbt.

-         Baju pernikahan pengantin wanita adalah kebaya berjenis brokat dan berwarna merah. Pengantin wanita mengenakan penutup kepala dari kain hiouyang disebut bulang dan kain suri-suri yang disandang. Pengantin wanita perhiasan berupa gelangyang terdiri dari gelang harungsungun dan gelang leong. Cincin yang disebut tapak gajah. Dibawah terdapatkain liro dengan motifdengan motif mirip tapak catur. Terakhir sebgai pelengkap pengantin wanita menggunakan wanita selop yang berwarna senada.

-         Pengantin wanita menggunakan sitelan jas dengn celanapanjang yang memiliki warna sama. Pengantin pria juga memakai kain hiouyang disandanga atau yang disebut Suri-suri.

4.   TIPS-TIPS PERNIKAHAN BATAK
     Ada beberapa halyang mungkin dianggap sepele namun perlu sekali diketahui mempelai pengantin wanita batak,yaitu:
1)    patut diperhatikan untuk tidak membuat model kebaya yang tidak memiliki kerah yang tinggidibagian belakang supaya tidak menyangkut pada konde yang sama-sam digunakansaat pernikahan.
2)    Bila perlu gunakan doping untuk menguatkan fisik supaya tidak cepat kelelahandalam menghhadapi ribuan tamu undangan yang dating.
3)    Batasi minum air yang berlebih supayatidak repotharus bolak-balik kekamar mandi dan bongkar pasang kebaya yang dikenakan.
4)    Ketika nak mengambil tumpakdidepan usahakanjangan sampai mengambil lebih dari tiga, karena khawatir akanmenjadi pembicaraan tamu yang dating.
5)    Usahakan selalu tersenyum dan sumringah dalam menyambut tamu yang datang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar