- kesuksesan bukan untuk hari esok saja tapi kesuksesan datang setiap hari jika kita mau meraihnya..............ayo raih keSuksesan kita......HORAS..........
Selasa, 27 November 2012
sukses
Sabtu, 24 November 2012
CERPEN oleh SDS
Cerpen
Anak Usia Dini
Cerita
Ani
Oleh : Siska Dewi Siregar
Disubuh itu, Ani
bangun dengan cepat. Matanya masih berat namun ia segera melihat jam didekat
tempat tidurnya. Dan hari ini Ani harus
sekolah. Ani segera kekamar mandi lalu ia menggosok gigi dengan bersih dan ia
berkumur-kumur agar lebih bersih lagi. Ani mandi pakai sabun dan ia tidak lupa
berwudhu kemudian berhanduk. Ani kembali kembali kekamarnyaa untuk shalat.
Setelah ani shalat ia segera melipat mukenahnya. Dan ani segera memakai seragam
dan memerikswa buku dan persiapan untuk sekolah.
Ani segera
menuju ruang makan. Ani berdoa sebelum makan. Ani makan nasi dan lauknya ayam.
Ayamnya keras sehingga ani kesulitan menggigitnya. Ani minum dan memakan pisang
dua buah. Kemudian Ani memasang sepatu dan tasnya.
Ani pergi
sekolah dengan bahagia. Sampai depan ternyata lupa minta uang jajan dan segera
kembali lagi kerumah. Lalu ia minta uang dan ibunya memberikan tapi uang
sedikit ia meminta lagi ibunya member penjelasan akhirnya ani mau uangnya
sedikit. Dan Ani berterima ksih pada ibunya dan mencium tangan ibunya. Kemudian
Ani berangkat lagi.
Ani berjalan
dengan wajah senang dan menggoyangkan kepalanya. Ditengah jalan Ani jatuh
kelumpur dan baju dan roknya kotor. Dengan kesal dan sedih Ani kembali lagi
kerumah mengganti pakaiannya.
Ani akhirnya terlambat kesekolah, gurunya
bertanya dengan heran. Lalu Ani mnjelaskan
kenapa ia terlambat dengan alsan ia jatuh ditengah jalan. Ani minta pada ibu guru dan memohon agar
dibolehkan masuk. Ani kemudian diperbolehkan
masuk dan ia sangat berterima kasig pada guru.
Kemudian Ani
belajar, dan tiba saatnya keluar main ani jajan dan duduk sendirian ditaman.
Ani melihat bunga indah ditaman dan ia memetiknya dan mencium wanginya. Lonceng
berbunyi Ani kemudian kembali kekelas ia melihat bukunya sudah tdicoret-coret
dan Ani sedih melihatnya. Ani menangis dan mengadukan pada ibu guru dan ibu
guru mengatakan ani harus sabar dan segera mencari siapa yang mencoret-coret
buku Ani. Lalu akhirnya teman Ani mengeku bahwa dia yang mencoretnya. Dan
temannya minta maaf lalu mereka bersalaman.
Lonceng berbunyi
ani pulang sendirian tiba-tiba hujan datang dan ani memakai paying sehingga
tidak basah. Ani berlari-lari agar cepat sampai.
Sampai dirumah
Ani mengganti pakaian dan makan, kemudian mengiris buah mangga dan memakannya
dengan lahap. Ani kemudian mecuci piring kedapur dengan memakakai sabun
sunlight. Dan ani mencuci piring dengan semangat. Kemudian yang sudah bersih
diletakkan ketempatnya. Setelah itu ani
menyapu. Dan Ani segera kekamar mandi untuk berwudhu dan melaksankan shalat zuhur. Kemudian Ani membaca buku lalu
ia ketiduran. Ani istirahat siang.
Selasa, 20 November 2012
ANAK USIA DINI
HAKIKAT ANAK USIA DINI
A.
Pengertian
anak usia dini
Biechler Snowman (1993) mengartikan bahwa yang
dimaksud anak usia dini atau masa kanak-kanak adalah mereka yang berusia antar
3-6tahun. Mereka biasanya mengikuti program pra sekolah dan
kindarganten.Sedangkan di Indonesia, umumnya mereka mengikuti program tempat
penitipan anak (3 bulan-5 bulan) dan kelompok bermain (3 tahun),sedangkan usia
4-6 tahun biadabya mereka mengikuti program TamanKanak-kanak.
Perkembangan kejiwaan pada masa kanak-kanak terkadang
disebutdengan masa anak kecil atau juga masa menjelang sekolah, sebab
masa-masaini anak biasanya senang mempersiapkan diri untuk bersekolah. Demikian
pula masa ini ada yang menyebut dengan masa esthetis, dikarenakan anak mulai
mengenal dunia sekitarnya terasa lebih indah. Ciri perilaku yang menonjol dalam
usia dini adalah semakin baiknya penguasaan terhadap tangan dan kakinya. Pada
usia ini anak juga sudah terlibat dalam permainan-permaian yang lebih
berstruktur dengan teman-temansebayanya.
Diakhir periode kanak-kanak awal, anak sudah bias
diatur oleh orang lain dan berinteraksi sebagai teman (bukan sekedar teman
bermain)dengan anak-anak sebayanya. Perkembangan ini menenukan kesiapan anak
untuk masuk sekolah. Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak
merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan saat dimanaindividu
relative tidak berdaya dan tergantung pada orang lain.
Bagi kebanyakan anak (young children) dalam uraian
selanjutnya digunakan kata“anak-anak” yang menunjuk pada pengertian anak yang
masih kanak-kanakseringkali dianggap tidak ada akhirnya sewaktu mereka tidak
sabarmenunggu saat yang didambakan yakni pangakuan dari masyarakata bahwa
mereka bukan anak-anak lagi melainkan “orang dewasa”.
Masa kanakkanakdimulai setelah melewati masa bayi yang
penuh ketergantungan,yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara
seksua l, kira-kira13 tahun untuk wanita, dan 14 tahun untuk pria.
Anak usia dini adalah anak yang
baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat
menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Yuliani Nurani
Sujiono, 2009: 7). Usia dini merupakan usia di mana anak mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai usia emas (golden
age). Makanan yang bergizi yang seimbang serta stimulasi yang intensif
sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
Beberapa pengertian mengenai AnakUsia Dini:
1)
Anak usia dini menurut
NAEYC (National Association for The Education of Young Children) adalah anak
yang berada pada rentang usia 0 – 8 tahun, yang tercakup dalam program
pendidikan di Taman Penitipan Anak, penitipan
2)
AUD adalah kelompok manusia yang
berusia 0-6 tahun(UU No 20 tahun 2003). Tetapi para pakar pendidikan anak usia
dini menyebutkan anak adalah yang berusia 0-8 tahun.
3)
AUD adalah kelompok anak yang berada
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat uink. Artinya memiliki
pola pertumbuhandan perkembangan fisik(koordinasi motorik halus dan kasar )
kecerdasan(daya piker, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual),
social emosional, bahasa daan komunikasiyang sesuai denagn tingkat pertumbuhan
dan perkembangan yang sedang diikuti anak.
4)
Berdasarkan keunikan dalam tingkat
pertumbuhan dan perkembangannya anak usi dini dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
00-12 bulan, masa toddler 0-3 tahun, masa prasekolah 3-6 tahun, masa kelas awal
6-8 tahun.
B.
Karakteristik
anak usia dini
Pada umumnya anak usia dini mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
1.
Memiliki rasa ingin
tahu yang besar.
Anak usia dini sangat ingin tahu tentang dunia sekitarnya. Pada masa bayi rasa inign tahu ini ditunjukkan dengan meraih benda yang ada dalam jangkauannya kemudian memasukkannya ke mulutnya. Pada usia 3-4 tahun anak sering membongkar pasang segala sesuatu untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Anak juga mula gemar bertanya meski dalam bahasa yang masih sangat sederhana.
2. Merupakan pribadi yang unik.
Meskipun banyak kesamaan dalam pola umum perkembangan anak usia dini, setiap anak memiliki kekhasan tersendiri dalam hal bakat, minat, gaya belajar, dan sebagainya. Keunikan ini berasal dari faktor genetis dan juga lingkungan. Untuk itu pendidik perlu menerapkan pendekatan individual dalam menangani anak usia dini.
3. Suka berfantasi dan berimajinasi.
Fantasi adalah kemampuan membentuk tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang sudah ada. Imajinasi adalah kemampuan anak untuk menciptakan obyek atau kejadian tanpa didukung data yang nyata (Siti Aisyah, 2008).
Anak usia dini sangat suka membayangkan dan mengembangkan berbagai hal jauh melampaui kondisi nyata. Bahkan terkadang mereka dapat menciptakan adanya teman imajiner. Teman imajiner itu bisa berupa orang, benda, atau pun hewan.
4. Masa paling potensial untuk belajar.
Anak usia dini sangat ingin tahu tentang dunia sekitarnya. Pada masa bayi rasa inign tahu ini ditunjukkan dengan meraih benda yang ada dalam jangkauannya kemudian memasukkannya ke mulutnya. Pada usia 3-4 tahun anak sering membongkar pasang segala sesuatu untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Anak juga mula gemar bertanya meski dalam bahasa yang masih sangat sederhana.
2. Merupakan pribadi yang unik.
Meskipun banyak kesamaan dalam pola umum perkembangan anak usia dini, setiap anak memiliki kekhasan tersendiri dalam hal bakat, minat, gaya belajar, dan sebagainya. Keunikan ini berasal dari faktor genetis dan juga lingkungan. Untuk itu pendidik perlu menerapkan pendekatan individual dalam menangani anak usia dini.
3. Suka berfantasi dan berimajinasi.
Fantasi adalah kemampuan membentuk tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang sudah ada. Imajinasi adalah kemampuan anak untuk menciptakan obyek atau kejadian tanpa didukung data yang nyata (Siti Aisyah, 2008).
Anak usia dini sangat suka membayangkan dan mengembangkan berbagai hal jauh melampaui kondisi nyata. Bahkan terkadang mereka dapat menciptakan adanya teman imajiner. Teman imajiner itu bisa berupa orang, benda, atau pun hewan.
4. Masa paling potensial untuk belajar.
Masa itu sering juga
disebut sebagai “golden age” atau usia emas. Karena pada rentang usia itu anak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat di berbagai aspek.
Pendidik perlu memberikan berbagai stimulasi yang tepat agar masa peka ini
tidak terlewatkan begitu saja. Tetapi mengisinya dengan hal-hal yang dapat
mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
5. Menunjukkan sikap egosentris.
Pada usia ini anak memandang segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Anak cenderung mengabaikan sudut pandang orang lain. Hal itu terlhat dari perilaku anak yang masih suka berebut mainan, menangis atau merengek sampai keinginannya terpenuhi.
6. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek.
Anak usia dini memiliki rentang perhatian yang sangat pendek. Pehatian anak akan mudah teralih pada hal lain terutama yang menarik perhatiannya. Sebagai pendidik dalam menyampaikan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal ini.
7. Sebagai bagian dari makhluk sosial.
Anak usia dini mulai suka bergaul dan bermain dengan teman sebayanya. Ia mulai belajar berbagi, mau menunggu giliran, dan mengalah terhadap temannya. Melalui interaksi sosial ini anak membentuk konsep dirinya. Ia mulai belajar bagaimana caranya agar ia bisa diterima lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini anak mulai belajr untuk berperilaku sesuai tuntutan dari lingkungan sosialnya karena ia mulai merasa membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
Selain karakteristik yang unik tersebut perlu ada perhatian pada titik kritis perkembangan yang perlu diperhatikan pada anak usia dini. Titik kritis tersebut meliputi :
5. Menunjukkan sikap egosentris.
Pada usia ini anak memandang segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Anak cenderung mengabaikan sudut pandang orang lain. Hal itu terlhat dari perilaku anak yang masih suka berebut mainan, menangis atau merengek sampai keinginannya terpenuhi.
6. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek.
Anak usia dini memiliki rentang perhatian yang sangat pendek. Pehatian anak akan mudah teralih pada hal lain terutama yang menarik perhatiannya. Sebagai pendidik dalam menyampaikan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal ini.
7. Sebagai bagian dari makhluk sosial.
Anak usia dini mulai suka bergaul dan bermain dengan teman sebayanya. Ia mulai belajar berbagi, mau menunggu giliran, dan mengalah terhadap temannya. Melalui interaksi sosial ini anak membentuk konsep dirinya. Ia mulai belajar bagaimana caranya agar ia bisa diterima lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini anak mulai belajr untuk berperilaku sesuai tuntutan dari lingkungan sosialnya karena ia mulai merasa membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
Selain karakteristik yang unik tersebut perlu ada perhatian pada titik kritis perkembangan yang perlu diperhatikan pada anak usia dini. Titik kritis tersebut meliputi :
1. Membutuhkan rasa aman, istirahat dan
makanan yang baik.
2. Datang ke dunia yang diprogram untuk meniru.
3. Membutuhkan latihan dan rutinitas.
4. Memiliki kebutuhan untuk banyak bertanya dan
memperoleh jawaban.
5. Cara berpikir anak berbeda dengan orang
dewasa.
6. Membutuhkan pengalaman langsung.
7. Trial and error menjadi hal pokok dalam
belajar.
8. Bermain merupakan dunia masa kanak-kanak.
Sebagai pendidik usia dini dan juga
sebagai orang tua kita perlu mengetahui karakteristik anak sehingga kita bisa
mendukung perkembangan mereka secara optimal.
Karakteristik anak usia dini, khususnya
anak TK diantaranya oleh Bredecam dan Copple, Brener, serta Kellough sebagai
berikut.
1. Anak
bersifat unik.
2. Anak
mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan.
3. Anak
bersifat aktif dan enerjik.
4. Anak
itu egosentris.
5. Anak
memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.
6. Anak
bersifat eksploratif dan berjiwa petualang.
7. Anak
umumnya kaya dengan fantasi.
8. Anak
masih mudah frustrasi.
9. Anak
masih kurang pertimbangan dalam bertindak.
10. Anak
memiliki daya perhatian yang pendek.
11. Masa
anak merupakan masa belajar yang paling potensial.
12. Anak
semakin menunjukkan minat terhadap teman.
C.
Prinsip
perkembangan anak
Berbagai prinsip
perkembagan anak yang di kemukakan oleh para ahli, Baller dan Charles
mengemukakan beberapa prinsipperkembangan yaitu:
1) Prinsip
kesatuan organis
Menyatakan
bahwa anak adalah suatu kesatuan fisik dan psikis dan kesatuan komponen dari
kedua unsure tersebut. Perkembangan komponen fisik dan psikis satu sama lain
saling mempengaruhi.
2) Prinsip
tempo dan irama perkembangan
Prinsip
ini mengatakan bahwa anak berkembang dengan tempo dan irama perkembangan
sendiri-sendiri yang teratur. Terkait dengan prinsip irama ini bahwa
perkembangan ank dapat dipercepat ataupun diperlambat. Berbagai factor dapat
mempengaruhi misalnya makanan, kesehatan, dan rangsangan.
3) Prinsip
kesamaan pola
Prinsip
ini mengemukakan bahwa perkembanagn manusia mengikuti pola perkembangan umum
yang sama.
Prinsip
ini mempunyai bermacam implikasi dalam melaksanakan pendidikan yaitu:
·
Pendidkan dapat
dilaksanakan secara klasikal terhadap anak yang berumur sama dalam situasi
normal.
·
Dapat dilaksanakn
keseragaman pendidikan untuk anak tingakat kronologis tertentu.
·
Dapat disediakan
alat-alat tertentu yang dapat digunaka dari generasi ke generasi berikutnya.
4) Prinsip
kematangan
Jika
potensi organism telah sempurna barulah anak dapatb belajar dalam rangka
mencapaiperkembanagn tertentu. Proses belajar baru bisa berfungsi sebagai mana
mestinya bila anak sudah mencapai kematanganuntuk belajar.
5) Prinsip
kontinuitas
Menurut
prinsip ini perkembangan berlangsung secar terus menerus atau berkesinambungan.
Perkembangan pad periode awal akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Oleh
karena itu hendaknya pendidik berusaha menghindarkan hal-hal yang menganggu
tercapainya kemapuan perkembangan pada setiap periode.
6) Prinsip
kecepatan
Prinsip
kecepatan meyakini bahwa bahwa perkembangan dapat dipercepat ataupun
diperlambat.
Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini
Prinsip-prinsip perkembangan
anak usia dini berbeda dengan prinsip-prinsip perkembangan fase kanak-kanak
akhir dan seterusnya. Adapun prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini
menurut Bredekamp dan Coople sebagai berikut:
- Perkembangan aspek fisik, sosial,
emosional, dan kgnitif anak saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu
sama lain.
- Perkembangan fisik/motorik, emosi,
social, bahasa, dan kgnitif anak terjadi dalam suatu urutan tertentu yang
relative dapat diramalkan.
- Perkembangan berlangsung dalam
rentang yang bervariasi antar anak dan antar bidang pengembangan dari
masing-masing fungsi.
- Pengalaman awal anak memiliki
pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan anak.
- Perkembangan anak berlangsung ke
arah yang makin kompleks, khusus, terorganisasi dan terinternalisasi.
- Perkembangan dan cara belajar anak
terjadi dan dipengaruhi oleh konteks social budaya yang majemuk.
- Anak adalah pembelajar aktif, yang
berusaha membangun pemahamannya tentang tentang lingkungan sekitar dari
pengalaman fisik, social, dan pengetahuan yang diperolehnya.
- Perkembangan dan belajar merupakan
interaksi kematangan biologis dan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial.
- Bermain merupakan sarana penting
bagi perkembangan social, emosional, dan kognitif anak serta menggambarkan
perkembangan anak.
- Perkembangan akan mengalami
percepatan bila anak berkesempatan untuk mempraktikkan berbagai
keterampilan yang diperoleh dan mengalami tantangan setingkat lebih tinggi
dari hal-hal yang telah dikuasainya.
- Anak memiliki modalitas beragam
(ada tipe visual, auditif, kinestetik, atau gabungan dari tipe-tipe itu)
untuk mengetahui sesuatu sehingga dapat belajar hal yang berbeda pula
dalam memperlihatkan hal-hal yang diketahuinya.
Kondisi
terbaik anak untuk berkembang dan belajar adalam dalam komunitas yang
menghargainya, memenuhi kebutuhan fisiknya, dan aman secara fisik dan
fisiologis
DAFTAR
PUSTAKA
Muliawan.jasa
unggah.2009.manajemen TK dan play group. Yogyakarta:DIVA perss
Prayitno.
Elide.2005.buku ajar perkembangan AUD dan SD. Padang: angkasa raya
Direktorat
pendidikan AUD.2005. apa mengapa dan siapa yang bertanggung jawab terhadap
pendidikan AUD
ARTIKEL
Menemukan Potensi Anak
Usia Dini Melalui Pengenalan Komrputer Pada pembelajaran
Siska
Dewi
Potensi Anak perlu diasah sejak dini. Banyak
peneliti menyarankan usia 3-4 tahun
sebagai usia terbaik untuk memulai pelajaran komputer pada anak-anak.
Diusia ini anak sudah siap mengeksplorasikan computer serta telah menguasai
keterampilan hidup dasar seperti berjalan dan berbicara. Pada usia 3-4
tahun juga masa dimana anak-anak belajar
melalui eksplorasi dan kegiatan-kegiatan eksperimental yang dapa “dirasakan”
secara langsung. ( buku:computer literacy,
hal: 17-18)
Dari kutipan diatas, banyak hal yang belum kita
sadari misalnya pentingnya pengenalan computer pada anak usia dini. Usia 3-4
tahun, anak sudah dianjurkan untuk mengenal computer dan memainkan secara
sederhana. Banyak orang beranggapan bahwa anak kecil belum mampu untuk
memainkan computer, tapi yang berhak untuk mengenal computer adalah orang yang
sudah dewasa. Padahal anggapan ini salah pada usia dini anak sudah bisa
diperkenalkan komputer guna mengembangkan potensi yang ada dalam diri
anak. Menegenal computer bukan saja
untuk sekedar belajar tapi juga untuk menegembangkan keterampilan anak misalnya
dalam berbicara, dalam ,mengembangkan motorik halus dan dalam memecahkan
masalah dalam kehidupan sehar-hari. Nah,
inilah yang perlu kita ketehui bahwa penting mengenalkan computer pada anak
untuk mengembangkan potensi secara optimal.
Tujuh keuntungan penggunaan computer sejak dini (
buku: computer literacy, hal: 21-24) yaitu meningkatkan keterampilan anak,
stimulasi kreatifitas dan imijinasi, meningkatnya keterampilan verbal dan
komunikasi meningkatnya perkembangan
kepribadian, penguasaan berpikir logis dan pemecahan masalah yang lebih
baik, subjek yang penting, dan pemahan
perelatan elektronik. Ketujuh keuntungan ini akan dapat dirasakan anak ketika
kita memulai mengenalkan computer pada anak. Dan kemudian secara perlahan kita
dapat mengembangkan potensi anak hingga anak memperoleh keuntungan tersebut.
Kita tidak akan mendapat keuntungan dari suatu ilmu jika
kita belum mengetahui apa sebenarnya ilmu itu dan mempelajarinya. Begitu juga
dengan komputer, seorang tentu belum bisa mendapat keuntungan dalam menggunakan
komputer sebelum anak diperkenalkan apa komputer itu. Pengenalan komputer memang
sangat penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu penting bagi kita untuk
mengenalkan komputer bai anak agar anak memperoleh ketujuh keuntungan diatas.
Anak sangat besar ingin tahunya apalagi melihat sesuatu yang baru misalnya
komputer.
Pengenalan komputer pada usia dini memang sangat penting
dalam mengembangkan potensi anak. Namun perlu diketahui bahwa pengenalan ini
hanya pengenalan yang sederhana. Bukan seperti pengenalan yang dilakukan pada
orang dewasa atau tahap pendidikan yang sudah tergolong menengah dan tingkat
tinggi.
Potensi yang dapat kita kembangkan melalui pengenalan
komputer pada pembelajaran anak usia dini diantaranya dalam bidang intelegensi
yaitu bertambahnya pengetahuan anak dalam bidang teknologi bagaimana
menghidupkan komputer atau juaga dapat memperoleh pengetahuan melelui game yang
ada pada komputer misanya mengenal huruf abjad dan huruf hijaiyyah ataupun
mengenal angka dan gambar, keterampilan motorik anak yaitu ketika anak
memainkan komputer maka anak berkembang cepat tanggap dalam memainkan komputer,
Kreativitas yaitu dengan komputer dapat membantu menstimulasi kreativitas anak., potensi anak untuk berimajinasi.
Ketika anak memainkan suatu permainan misanya memainkan game mobil-mobilan maka
anak berimajinasi bahwa dia benar-benar sedang mengendarai mobil.
Potensi anak juga dapat dilihat pada anak yang memiliki
kecendrungan seni menggambar akan memainkan program perangkat yang berkaitan
dengan gambar juga dapat mewarnai dan mendesain karya seni dengan elektronis.
Kita dapat mengembangkan potensi anak melului permainan yang bersifat edukatif
dalam pembelajaran.
Bahasa juga dapat berkembang karena komputer menyediakan
berbagai perangkat yang bisa dikembanga dalam berbahasa anak misanya nyanyian. Dengan
bernyanyi potensi anak dalam berbahasa akan berkembang kearah yang lebih baik.
Nah, kita ketahui betapa banyak keuntungan yang dapat
diperoleh dari komputer ini maka pantaslah anak usia dini diperkenalkan
komputer dalam pembelajaran pada saat ini karena dapat juga memicu keberanian
anak dalam menghadapi masa depan diman kita ketahui bersama teknologi semakin
canggih. Dan pengenalan ini sangat
penting untuk agar nati anak tidak kaku dalam menghadapi teknologi komputer,
dengan syarat pengenalan ini secara sederhana sesuai dengan aspek perkembangan
anak. Dan dengan tujuan perkembangan potensi anak menuju kearah keoptimalan.
Kita mesti berhati-hati dalam mengenalkan anak kepada komputer.
ANALISIS
ARTIKEL:
Judul Artikel
diatas adalah Menemukan
Potensi Anak Usia Dini Melalui Pengenalan Komrputer pada pembelajaran. Dari cara
penulisan artikel diatas yaitu yang pertama judul, dimana judul itu mempunyai
kata-kata yang sudah cermat karena terdiri 10
kata dan judul ini sudah memenuhi syarat dalam pembuatan artikel( 5-15 kata).
Yang kedua, cara penulisan nama penulis sudah tepat kerena tidak ada gelar.
. Dari judul analisis
saya adalah bahwa judul ini sangat menarik untuk dibaca, alasannya adalah
ketika seorang menemukan artikel ini dia melihat bahwa ini sangat penting
dibaca, dimana dalam kehidupan sehar-hari, tidak jarang kita sering berjumpa
dengan anak usia dini, khususnya orangtua dan calon orangtua serta bagi para
pendidik( guru ) dan pengasuh dan penting
bagi kita untuk mengenalkan anak komputer sejak dini.
Rujukan artikel
sudah dilengkapi dan sudah ditulis sumbernya misalnya dalam pragraf pertama ( buku:computer literacy, hal: 17-18)
Isi artikel sudah
mendekati kearah namun dari kesulitan penulis dalam membuat artikel sehingga
ada kekakuan dalam bahasa penulisan. Namun isi secara kesluruhan merupakan kumpulan
dari fakta dan pendapat penulis.
Kesimpulan dalam
artikel sudah ada meskipun hanya sedikit yaitu beberapa kalimat saja. Namun
pada hakikatnya sudah mengarah pada tema yang ditentukan yaitu perlunya
pembelajaran komputer pada saat ini(Apakah
pembelajaran komputer di usia dini sudah diperlukan saat sekarang"?).
Secara umum artikel
ini saya sadari masih banyak kekurangan dan perlunya belajar dan latihan dalam
membuat artikel. Artikel adalah non kepenilitian namun belum semuanya memenuhi
syarat dalam pembuatan artikel.
ALHAMDULILLAH
SISKA
DEWI/1100788
A
Langganan:
Postingan (Atom)