Selasa, 27 November 2012

sukses

  • kesuksesan bukan untuk hari esok saja tapi kesuksesan datang setiap hari jika kita mau meraihnya..............ayo raih keSuksesan kita......HORAS..........

Sabtu, 24 November 2012

CERPEN oleh SDS


Cerpen Anak Usia Dini
Cerita Ani
Oleh : Siska Dewi Siregar
Disubuh itu, Ani bangun dengan cepat. Matanya masih berat namun ia segera melihat jam didekat tempat tidurnya.  Dan hari ini Ani harus sekolah. Ani segera kekamar mandi lalu ia menggosok gigi dengan bersih dan ia berkumur-kumur agar lebih bersih lagi. Ani mandi pakai sabun dan ia tidak lupa berwudhu kemudian berhanduk. Ani kembali kembali kekamarnyaa untuk shalat. Setelah ani shalat ia segera melipat mukenahnya. Dan ani segera memakai seragam dan memerikswa buku dan persiapan untuk sekolah.
Ani segera menuju ruang makan. Ani berdoa sebelum makan. Ani makan nasi dan lauknya ayam. Ayamnya keras sehingga ani kesulitan menggigitnya. Ani minum dan memakan pisang dua buah. Kemudian Ani memasang sepatu dan tasnya.
Ani pergi sekolah dengan bahagia. Sampai depan ternyata lupa minta uang jajan dan segera kembali lagi kerumah. Lalu ia minta uang dan ibunya memberikan tapi uang sedikit ia meminta lagi ibunya member penjelasan akhirnya ani mau uangnya sedikit. Dan Ani berterima ksih pada ibunya dan mencium tangan ibunya. Kemudian Ani berangkat lagi.
Ani berjalan dengan wajah senang dan menggoyangkan kepalanya. Ditengah jalan Ani jatuh kelumpur dan baju dan roknya kotor. Dengan kesal dan sedih Ani kembali lagi kerumah mengganti pakaiannya.
Ani  akhirnya terlambat kesekolah, gurunya bertanya dengan heran. Lalu Ani mnjelaskan  kenapa ia terlambat dengan alsan ia jatuh ditengah jalan. Ani  minta pada ibu guru dan memohon agar dibolehkan masuk. Ani kemudian diperbolehkan  masuk dan ia sangat berterima kasig pada guru.
Kemudian Ani belajar, dan tiba saatnya keluar main ani jajan dan duduk sendirian ditaman. Ani melihat bunga indah ditaman dan ia memetiknya dan mencium wanginya. Lonceng berbunyi Ani kemudian kembali kekelas ia melihat bukunya sudah tdicoret-coret dan Ani sedih melihatnya. Ani menangis dan mengadukan pada ibu guru dan ibu guru mengatakan ani harus sabar dan segera mencari siapa yang mencoret-coret buku Ani. Lalu akhirnya teman Ani mengeku bahwa dia yang mencoretnya. Dan temannya minta maaf lalu mereka bersalaman.
Lonceng berbunyi ani pulang sendirian tiba-tiba hujan datang dan ani memakai paying sehingga tidak basah. Ani berlari-lari agar cepat sampai.
Sampai dirumah Ani mengganti pakaian dan makan, kemudian mengiris buah mangga dan memakannya dengan lahap. Ani kemudian mecuci piring kedapur dengan memakakai sabun sunlight. Dan ani mencuci piring dengan semangat. Kemudian yang sudah bersih diletakkan ketempatnya.  Setelah itu ani menyapu. Dan Ani segera kekamar mandi untuk berwudhu dan melaksankan  shalat zuhur. Kemudian Ani membaca buku lalu ia ketiduran. Ani istirahat siang.

Selasa, 20 November 2012

ANAK USIA DINI





HAKIKAT ANAK USIA DINI

A.    Pengertian anak usia dini
Biechler Snowman (1993) mengartikan bahwa yang dimaksud anak usia dini atau masa kanak-kanak adalah mereka yang berusia antar 3-6tahun. Mereka biasanya mengikuti program pra sekolah dan kindarganten.Sedangkan di Indonesia, umumnya mereka mengikuti program tempat penitipan anak (3 bulan-5 bulan) dan kelompok bermain (3 tahun),sedangkan usia 4-6 tahun biadabya mereka mengikuti program TamanKanak-kanak.
Perkembangan kejiwaan pada masa kanak-kanak terkadang disebutdengan masa anak kecil atau juga masa menjelang sekolah, sebab masa-masaini anak biasanya senang mempersiapkan diri untuk bersekolah. Demikian pula masa ini ada yang menyebut dengan masa esthetis, dikarenakan anak mulai mengenal dunia sekitarnya terasa lebih indah. Ciri perilaku yang menonjol dalam usia dini adalah semakin baiknya penguasaan terhadap tangan dan kakinya. Pada usia ini anak juga sudah terlibat dalam permainan-permaian yang lebih berstruktur dengan teman-temansebayanya.
Diakhir periode kanak-kanak awal, anak sudah bias diatur oleh orang lain dan berinteraksi sebagai teman (bukan sekedar teman bermain)dengan anak-anak sebayanya. Perkembangan ini menenukan kesiapan anak untuk masuk sekolah. Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan saat dimanaindividu relative tidak berdaya dan tergantung pada orang lain.
Bagi kebanyakan anak (young children) dalam uraian selanjutnya digunakan kata“anak-anak” yang menunjuk pada pengertian anak yang masih kanak-kanakseringkali dianggap tidak ada akhirnya sewaktu mereka tidak sabarmenunggu saat yang didambakan yakni pangakuan dari masyarakata bahwa mereka bukan anak-anak lagi melainkan “orang dewasa”.
Masa kanakkanakdimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan,yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksua l, kira-kira13 tahun untuk wanita, dan 14 tahun untuk pria.
Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 7). Usia dini merupakan usia di mana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai usia emas (golden age). Makanan yang bergizi yang seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.

Beberapa pengertian mengenai AnakUsia Dini:
1)                  Anak usia dini menurut NAEYC (National Association for The Education of Young Children) adalah anak yang berada pada rentang usia 0 – 8 tahun, yang tercakup dalam program pendidikan di Taman Penitipan Anak, penitipan

2)                  AUD adalah kelompok manusia yang berusia 0-6 tahun(UU No 20 tahun 2003). Tetapi para pakar pendidikan anak usia dini menyebutkan anak adalah yang berusia 0-8 tahun.

3)                  AUD adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat uink. Artinya memiliki pola pertumbuhandan perkembangan fisik(koordinasi motorik halus dan kasar ) kecerdasan(daya piker, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), social emosional, bahasa daan komunikasiyang sesuai denagn tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang sedang diikuti anak.

4)                  Berdasarkan keunikan dalam tingkat pertumbuhan dan perkembangannya anak usi dini dibagi menjadi tiga tahap yaitu: 00-12 bulan, masa toddler 0-3 tahun, masa prasekolah 3-6 tahun, masa kelas awal 6-8 tahun.

B.                 Karakteristik anak usia dini
Pada umumnya anak usia dini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.                  Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Anak usia dini sangat ingin tahu tentang dunia sekitarnya. Pada masa bayi rasa inign tahu ini ditunjukkan dengan meraih benda yang ada dalam jangkauannya kemudian memasukkannya ke mulutnya. Pada usia 3-4 tahun anak sering membongkar pasang segala sesuatu untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Anak juga mula gemar bertanya meski dalam bahasa yang masih sangat sederhana.

2.  Merupakan pribadi yang unik.
Meskipun banyak kesamaan dalam pola umum perkembangan anak usia dini, setiap anak memiliki kekhasan tersendiri dalam hal bakat, minat, gaya belajar, dan sebagainya. Keunikan ini berasal dari faktor genetis dan juga lingkungan. Untuk itu pendidik perlu menerapkan pendekatan individual dalam menangani anak usia dini.

3. Suka berfantasi dan berimajinasi.
Fantasi adalah kemampuan membentuk tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang sudah ada. Imajinasi adalah kemampuan anak untuk menciptakan obyek atau kejadian tanpa didukung data yang nyata (Siti Aisyah, 2008).
Anak usia dini sangat suka membayangkan dan mengembangkan berbagai hal jauh melampaui kondisi nyata. Bahkan terkadang mereka dapat menciptakan adanya teman imajiner. Teman imajiner itu bisa berupa orang, benda, atau pun hewan.

4. Masa paling potensial untuk belajar.
Masa itu sering juga disebut sebagai “golden age” atau usia emas. Karena pada rentang usia itu anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat di berbagai aspek. Pendidik perlu memberikan berbagai stimulasi yang tepat agar masa peka ini tidak terlewatkan begitu saja. Tetapi mengisinya dengan hal-hal yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

5. Menunjukkan sikap egosentris.
Pada usia ini anak memandang segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Anak cenderung mengabaikan sudut pandang orang lain. Hal itu terlhat dari perilaku anak yang masih suka berebut mainan, menangis atau merengek sampai keinginannya terpenuhi.

6. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek.
Anak usia dini memiliki rentang perhatian yang sangat pendek. Pehatian anak akan mudah teralih pada hal lain terutama yang menarik perhatiannya. Sebagai pendidik dalam menyampaikan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal ini.

7. Sebagai bagian dari makhluk sosial.
Anak usia dini mulai suka bergaul dan bermain dengan teman sebayanya. Ia mulai belajar berbagi, mau menunggu giliran, dan mengalah terhadap temannya. Melalui interaksi sosial ini anak membentuk konsep dirinya. Ia mulai belajar bagaimana caranya agar ia bisa diterima lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini anak mulai belajr untuk berperilaku sesuai tuntutan dari lingkungan sosialnya karena ia mulai merasa membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.

Selain karakteristik yang unik tersebut perlu ada perhatian pada titik kritis perkembangan yang perlu diperhatikan pada anak usia dini. Titik kritis tersebut meliputi :
1.      Membutuhkan rasa aman, istirahat dan makanan yang baik.
2.       Datang ke dunia yang diprogram untuk meniru.
3.       Membutuhkan latihan dan rutinitas.
4.       Memiliki kebutuhan untuk banyak bertanya dan memperoleh jawaban.
5.      Cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa.
6.       Membutuhkan pengalaman langsung.
7.       Trial and error menjadi hal pokok dalam belajar.
8.       Bermain merupakan dunia masa kanak-kanak.
Sebagai pendidik usia dini dan juga sebagai orang tua kita perlu mengetahui karakteristik anak sehingga kita bisa mendukung perkembangan mereka secara optimal.
Karakteristik anak usia dini, khususnya anak TK diantaranya oleh Bredecam dan Copple, Brener, serta Kellough sebagai berikut.
1.      Anak bersifat unik.
2.      Anak mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan.
3.      Anak bersifat aktif dan enerjik.
4.      Anak itu egosentris.
5.      Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.
6.      Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang.
7.      Anak umumnya kaya dengan fantasi.
8.      Anak masih mudah frustrasi.
9.      Anak masih kurang pertimbangan dalam bertindak.
10.  Anak memiliki daya perhatian yang pendek.
11.  Masa anak merupakan masa belajar yang paling potensial.
12.  Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman.


C.    Prinsip perkembangan anak
Berbagai prinsip perkembagan anak yang di kemukakan oleh para ahli, Baller dan Charles mengemukakan beberapa prinsipperkembangan yaitu:
1)      Prinsip kesatuan organis
Menyatakan bahwa anak adalah suatu kesatuan fisik dan psikis dan kesatuan komponen dari kedua unsure tersebut. Perkembangan komponen fisik dan psikis satu sama lain saling mempengaruhi.
2)      Prinsip tempo dan irama perkembangan
Prinsip ini mengatakan bahwa anak berkembang dengan tempo dan irama perkembangan sendiri-sendiri yang teratur. Terkait dengan prinsip irama ini bahwa perkembangan ank dapat dipercepat ataupun diperlambat. Berbagai factor dapat mempengaruhi misalnya makanan, kesehatan, dan rangsangan.
3)      Prinsip kesamaan pola
Prinsip ini mengemukakan bahwa perkembanagn manusia mengikuti pola perkembangan umum yang sama.
Prinsip ini mempunyai bermacam implikasi dalam melaksanakan pendidikan yaitu:
·         Pendidkan dapat dilaksanakan secara klasikal terhadap anak yang berumur sama dalam situasi normal.
·         Dapat dilaksanakn keseragaman pendidikan untuk anak tingakat kronologis tertentu.
·         Dapat disediakan alat-alat tertentu yang dapat digunaka dari generasi ke generasi berikutnya.
4)      Prinsip kematangan
Jika potensi organism telah sempurna barulah anak dapatb belajar dalam rangka mencapaiperkembanagn tertentu. Proses belajar baru bisa berfungsi sebagai mana mestinya bila anak sudah mencapai kematanganuntuk belajar.
5)      Prinsip kontinuitas
Menurut prinsip ini perkembangan berlangsung secar terus menerus atau berkesinambungan. Perkembangan pad periode awal akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu hendaknya pendidik berusaha menghindarkan hal-hal yang menganggu tercapainya kemapuan perkembangan pada setiap periode.
6)      Prinsip kecepatan
Prinsip kecepatan meyakini bahwa bahwa perkembangan dapat dipercepat ataupun diperlambat.

Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini
Prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini berbeda dengan prinsip-prinsip perkembangan fase kanak-kanak akhir dan seterusnya. Adapun prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini menurut Bredekamp dan Coople sebagai berikut:
  1. Perkembangan aspek fisik, sosial, emosional, dan kgnitif anak saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
  2. Perkembangan fisik/motorik, emosi, social, bahasa, dan kgnitif anak terjadi dalam suatu urutan tertentu yang relative dapat diramalkan.
  3. Perkembangan berlangsung dalam rentang yang bervariasi antar anak dan antar bidang pengembangan dari masing-masing fungsi.
  4. Pengalaman awal anak memiliki pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan anak.
  5. Perkembangan anak berlangsung ke arah yang makin kompleks, khusus, terorganisasi dan terinternalisasi.
  6. Perkembangan dan cara belajar anak terjadi dan dipengaruhi oleh konteks social budaya yang majemuk.
  7. Anak adalah pembelajar aktif, yang berusaha membangun pemahamannya tentang tentang lingkungan sekitar dari pengalaman fisik, social, dan pengetahuan yang diperolehnya.
  8. Perkembangan dan belajar merupakan interaksi kematangan biologis dan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
  9. Bermain merupakan sarana penting bagi perkembangan social, emosional, dan kognitif anak serta menggambarkan perkembangan anak.
  10. Perkembangan akan mengalami percepatan bila anak berkesempatan untuk mempraktikkan berbagai keterampilan yang diperoleh dan mengalami tantangan setingkat lebih tinggi dari hal-hal yang telah dikuasainya.
  11. Anak memiliki modalitas beragam (ada tipe visual, auditif, kinestetik, atau gabungan dari tipe-tipe itu) untuk mengetahui sesuatu sehingga dapat belajar hal yang berbeda pula dalam memperlihatkan hal-hal yang diketahuinya.
Kondisi terbaik anak untuk berkembang dan belajar adalam dalam komunitas yang menghargainya, memenuhi kebutuhan fisiknya, dan aman secara fisik dan fisiologis



DAFTAR PUSTAKA
Muliawan.jasa unggah.2009.manajemen TK dan play group. Yogyakarta:DIVA perss
Prayitno. Elide.2005.buku ajar perkembangan AUD dan SD. Padang: angkasa raya
Direktorat pendidikan AUD.2005. apa mengapa dan siapa yang bertanggung jawab terhadap pendidikan AUD









ARTIKEL
Menemukan Potensi Anak Usia Dini Melalui Pengenalan Komrputer Pada pembelajaran
Siska Dewi

Potensi Anak perlu diasah sejak dini. Banyak peneliti menyarankan usia 3-4 tahun  sebagai usia terbaik untuk memulai pelajaran komputer pada anak-anak. Diusia ini anak sudah siap mengeksplorasikan computer serta telah menguasai keterampilan hidup dasar seperti berjalan dan berbicara. Pada usia 3-4 tahun  juga masa dimana anak-anak belajar melalui eksplorasi dan kegiatan-kegiatan eksperimental yang dapa “dirasakan” secara langsung. ( buku:computer literacy,  hal: 17-18)
Dari kutipan diatas, banyak hal yang belum kita sadari misalnya pentingnya pengenalan computer pada anak usia dini. Usia 3-4 tahun, anak sudah dianjurkan untuk mengenal computer dan memainkan secara sederhana. Banyak orang beranggapan bahwa anak kecil belum mampu untuk memainkan computer, tapi yang berhak untuk mengenal computer adalah orang yang sudah dewasa. Padahal anggapan ini salah pada usia dini anak sudah bisa diperkenalkan komputer guna mengembangkan potensi yang ada dalam diri anak.  Menegenal computer bukan saja untuk sekedar belajar tapi juga untuk menegembangkan keterampilan anak misalnya dalam berbicara, dalam ,mengembangkan motorik halus dan dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehar-hari. Nah, inilah yang perlu kita ketehui bahwa penting mengenalkan computer pada anak untuk mengembangkan potensi secara optimal.
Tujuh keuntungan penggunaan computer sejak dini ( buku: computer literacy, hal: 21-24) yaitu meningkatkan keterampilan anak, stimulasi kreatifitas dan imijinasi, meningkatnya keterampilan verbal dan komunikasi meningkatnya perkembangan  kepribadian, penguasaan berpikir logis dan pemecahan masalah yang lebih baik, subjek yang penting, dan  pemahan perelatan elektronik. Ketujuh keuntungan ini akan dapat dirasakan anak ketika kita memulai mengenalkan computer pada anak. Dan kemudian secara perlahan kita dapat mengembangkan potensi anak hingga anak memperoleh keuntungan tersebut.
Kita tidak akan mendapat keuntungan dari suatu ilmu jika kita belum mengetahui apa sebenarnya ilmu itu dan mempelajarinya. Begitu juga dengan komputer, seorang tentu belum bisa mendapat keuntungan dalam menggunakan komputer sebelum anak diperkenalkan apa komputer itu. Pengenalan komputer memang sangat penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengenalkan komputer bai anak agar anak memperoleh ketujuh keuntungan diatas. Anak sangat besar ingin tahunya apalagi melihat sesuatu yang baru misalnya komputer.
Pengenalan komputer pada usia dini memang sangat penting dalam mengembangkan potensi anak. Namun perlu diketahui bahwa pengenalan ini hanya pengenalan yang sederhana. Bukan seperti pengenalan yang dilakukan pada orang dewasa atau tahap pendidikan yang sudah tergolong menengah dan tingkat tinggi.
Potensi yang dapat kita kembangkan melalui pengenalan komputer pada pembelajaran anak usia dini diantaranya dalam bidang intelegensi yaitu bertambahnya pengetahuan anak dalam bidang teknologi bagaimana menghidupkan komputer atau juaga dapat memperoleh pengetahuan melelui game yang ada pada komputer misanya mengenal huruf abjad dan huruf hijaiyyah ataupun mengenal angka dan gambar, keterampilan motorik anak yaitu ketika anak memainkan komputer maka anak berkembang cepat tanggap dalam memainkan komputer, Kreativitas yaitu dengan komputer dapat membantu menstimulasi kreativitas  anak., potensi anak untuk berimajinasi. Ketika anak memainkan suatu permainan misanya memainkan game mobil-mobilan maka anak berimajinasi bahwa dia benar-benar sedang mengendarai mobil.
Potensi anak juga dapat dilihat pada anak yang memiliki kecendrungan seni menggambar akan memainkan program perangkat yang berkaitan dengan gambar juga dapat mewarnai dan mendesain karya seni dengan elektronis. Kita dapat mengembangkan potensi anak melului permainan yang bersifat edukatif dalam pembelajaran.
Bahasa juga dapat berkembang karena komputer menyediakan berbagai perangkat yang bisa dikembanga dalam berbahasa anak misanya nyanyian. Dengan bernyanyi potensi anak dalam berbahasa akan berkembang kearah yang lebih baik.
Nah, kita ketahui betapa banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari komputer ini maka pantaslah anak usia dini diperkenalkan komputer dalam pembelajaran pada saat ini karena dapat juga memicu keberanian anak dalam menghadapi masa depan diman kita ketahui bersama teknologi semakin canggih. Dan  pengenalan ini sangat penting untuk agar nati anak tidak kaku dalam menghadapi teknologi komputer, dengan syarat pengenalan ini secara sederhana sesuai dengan aspek perkembangan anak. Dan dengan tujuan perkembangan potensi anak menuju kearah keoptimalan. Kita mesti berhati-hati dalam mengenalkan anak kepada komputer.

















ANALISIS ARTIKEL:
*      Judul Artikel diatas adalah Menemukan Potensi Anak Usia Dini Melalui Pengenalan Komrputer pada pembelajaranDari cara penulisan artikel diatas yaitu yang pertama judul, dimana judul itu mempunyai kata-kata yang sudah cermat karena terdiri 10 kata dan judul ini sudah memenuhi syarat dalam pembuatan artikel( 5-15 kata). Yang kedua, cara penulisan nama penulis sudah tepat kerena tidak ada gelar.
*      . Dari judul analisis saya adalah bahwa judul ini sangat menarik untuk dibaca, alasannya adalah ketika seorang menemukan artikel ini dia melihat bahwa ini sangat penting dibaca, dimana dalam kehidupan sehar-hari, tidak jarang kita sering berjumpa dengan anak usia dini, khususnya orangtua dan calon orangtua serta bagi para pendidik( guru ) dan pengasuh dan penting bagi kita untuk mengenalkan anak komputer sejak dini.
*      Rujukan artikel sudah dilengkapi dan sudah ditulis sumbernya misalnya dalam pragraf pertama  ( buku:computer literacy,  hal: 17-18)
*      Isi artikel sudah mendekati kearah namun dari kesulitan penulis dalam membuat artikel sehingga ada kekakuan dalam bahasa penulisan. Namun isi secara kesluruhan merupakan kumpulan dari fakta dan pendapat penulis.
*      Kesimpulan dalam artikel sudah ada meskipun hanya sedikit yaitu beberapa kalimat saja. Namun pada hakikatnya sudah mengarah pada tema yang ditentukan yaitu perlunya pembelajaran komputer pada saat ini(Apakah pembelajaran komputer di usia dini sudah diperlukan saat sekarang"?).
*      Secara umum artikel ini saya sadari masih banyak kekurangan dan perlunya belajar dan latihan dalam membuat artikel. Artikel adalah non kepenilitian namun belum semuanya memenuhi syarat dalam pembuatan artikel.
ALHAMDULILLAH
SISKA DEWI/1100788

-->
A